Ramadan menjadi penghulu bulan yang selalu viral dari masa ke masa. Ke-Viralan-nya bukan saja di kalangan sahabat Nabi pada saat itu, tapi pada masa era digital saat ini, bahkan viral di penduduk langit.
Ramadan sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Sebab, Ramadan menjadi bulan yang dinanti kedatangannya dan ditangisi kepergiannya. Ramadan menjadi barometer kehidupan seseorang muslim dalam mengevaluasi perjalanan spiritual hidupnya.
Baca juga : Tanda-tanda Ramadan Membekas Dalam Diri
Para sahabat memaknai Ramadan bukan tanpa sebab. Rasulullah SAW pernah mengumpulkan pada sahabat ketika menjelang Ramadan. Rasulullah SAW memberikan gambar gembira akan keistimewaan Ramadan. Hal inilah yang menyebabkan Ramadan sangat viral pada masa itu, bahkan hingga masa ini dan masa-masa selanjutnya.
Kabar yang disampaikan Rasulullah SAW kepada para sahabat mengubah mindset tentang Ramadan. Para sahabat ingin berjumpa Ramadan secepatnya dan mempersiapkannya dengan baik, lahir-bathin.
Baca juga : Isitiqomah di Sepuluh Hari Terakhir
Lantas, hal apa yang disampaikan Rasulullah SAW ketika menjelang Ramadan saat itu. Inilah yang menggugah para sahabat sehingga Ramadan menjadi hal yang dirindukan dan viral pada masanya.
Bulan Keberkahan
Rasulullah SAW mengatakan bahwa akan datang bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan. Kumpulnya semua keberkahan dan puncaknya ada di bulan Ramadan. “Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar)” (Qs.Ad-Dukhan : 3)
Bahkan, semakin berkah ketika kita menginjak pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan. Hal ini disebabkan karena turunnya Alquran dari Lauful Mahfudz, langit ke tujuh turun ke Baitul Izzah, langit dunia. Alquran diturunkan secara sekaligus. Setelah itu diturunkan dari langit dunia diturunkan ke Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril.
Diiturunkan selama kurun waktu 23 tahun. Ayat pertama turun surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 pada tanggal 17 Ramadan di Gua Hira. Sedangkan masyarakat Indonesia memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal tersebut.
Bagi orang yang senantiasa membaca Alquran, baik di dalam atau diluar Ramadan, InsyaAllah keberkahan selalu meliputi dalam gerak langkah hidupnya. Setiap waktu pada bulan Ramadan adalah keberkahan tiada tara.
Baca juga : Tiga Hasil Penggemblengan di Bulan Ramadan
Tanda-tanda keberkahan pada diri seseorang bisa dilihat ketika ia mendapat berbagai macam kenikmatan baik materi dan non-materi, mendapat kebahagiaan dunia-akhirat, dan dan ketaatannya semakin meningkat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Diwajibkan Berpuasa
Rasulullah SAW mengatakan bahwa pada bulan Ramadan diwajibkan berpuasa. Setiap hamba beriman akan memenuhi panggilan ini. Puasa dengan kualitas baik akan mengantarkan setiap hamba menjadi orang yang bertakwa.
Puasa yang berkualitas akan memberikan banyak keuntungan dari aspek rohani, kesehatan dan sosial. Dari aspek rohani akan muncul sifat-sifat mulia seperti kejujuran, keikhlasan, kesabaran, mengendalikan amarah, dan puncaknya adalah ketakwaan.
Dari aspek kesehatan, puasa akan berdampak pada tubuh kita. Diantaranya, badan kita akan terasa enteng, semua racun dalam tubuh akan dikeluarkan, membersihkan usus, segala pencernaan dan lambung. Membersihkan lemak, kolesterol, memperbaiki sel-sel yang rusak, sehingga tubuh akan semakin sehat, ringan dan memperoleh imun yang kuat.
Sedangkan dari aspek sosial, puasa akan melahirkan sifat-sifat empati, jiwa sosial yang tinggi, kasih sayang antar sesama untuk selalu memberi, membantu, dan menyantuni orang-orang yang tidak mampu.
Baca Juga : Alquran Sebagai Pedoman dan Sukses Kehidupan
Pahala puasa hanya Allah yang tahu, dan Dia juga yang akan membalasnya. Kualitas puasa menentukan level dimana ia berada. Jika level umum tanpa menjaga puasanya, tentu hanya haus dan lapar saja yang ia dapat. Jika mempuasakan panca inderanya, bahkan hatinya, maka kualitasnya puasanya akan berada pada level atas. Ampunan Allah ia dapatkan.
Pintu Surga Dibuka
Rasulallah SAW menyampaikan bahwa pada bulan Ramadan pintu surga dibuka. Begitu banyak amalan-amalan dan aneka jamuan kebaikkan di bulan Ramadan yang akan mengantarkan setiap hamba ke surga. Amalan yang ikhlas, penuh keimanan dan semata-mata hanya mengharap ridho Allah, maka akan mengantarkan ke surganya Allah.
Ada satu pintu yang Allah siapkan bagi orang-orang berpuasa, yaitu pintu Ar-Rayyan. Pintu khusus yang Allah siapkan bagi orang-orang yang berpuasa.
Pintu surga dibuka bisa dimaknai juga, pintu taubat untuk semua hamba-hambanya yang ingin membersihkan dari segala macam dosa. Sebesar apapun dosa kita, ampunan Allah maha luas, seluas langit dan bumi. Pintu sedekah juga terbuka bagi orang-orang yang ingin berbagi, pintu-pintu kebaikkan lainnya juga terbuka yang akan mengantarkan setiap hamba menuju surga-Nya.
Pintu Neraka Ditutup
Rasulullah SAW menyampaikan pada bulan Ramadan pintu neraka ditutup. Memaknai hal ini, bahwa upaya manusia untuk berbuat maksiat dan keburukan dipersempit dan ditutup segala potensi yang mengantarkan pada hal-hal yang merusak Ramadan.
Baca juga : Ramadan Khusus Umatnya Nabi Muhammad SAW
Peluang-peluang untuk berbuat hal negatif akan berkurang dan memberi kesempatan yang luas kepada setiap hamba untuk kembali ke jalan Allah. Hal-hal yang mengantarkan seseorang pada keburukan ditutup, dengan segala ibadah di bulan Ramadan.
Setan Dibelenggu
Rasulallah SAW menyampaikan bahwa pada bulan Ramadan setan dibelenggu. Puasa yang kita lakukan membelenggu setan. pada bulan Ramadan akan menurunkan segala aktivitas setan ketika menggoda manusia. Setan tidak lagi leluasa menggoda manusia selama Ramadan. Setan tidak akan mampu menyesatkan manusia.
Bahkan, ada pendapat para ulama, bahwa tidak semua setan dibelenggu tapi hanya jenis setan tertentu. Sehingga masih ada sedikit aktivitas setan dalam menggoda manusia.
Namun, bagi orang yang tidak menjaga puasanya, bahkan ngaku Islam tapi tidak berpuasa, maka ada potensi seseorang untuk melakukan hal buruk di bulan Ramadan. Maka celakah dia, tidak mendapat ampunan dan cucuran rahmat dari Allah SWT.
Malam Yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan
Terakhir, Rasulallah SAW menyampaikan tentang malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini menjadi malam yang begitu spesial bagi umatnya Nabi Muhammad SAW. Tidak ada umat-umat terdahulu yang diberikan malam seperti ini.
Selain diturunkan Alquran, malam ini akan penuh dengan malaikat hingga bumi bercahaya. Malam ini juga akan ditentukkan takdir selama setahun. Ajal, rizki dan perbuatan baik lainnya selama setahun ke depan. Malam ini juga akan diberikan pahala seperti beramal 1000 bulan.
Baca juga : Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup
Malam ini terjadi pada sepuluh hari terakhir. Dari sisi amal, siapapun dia yang beramal pada malam ini seperti beramal 1000 bulan bahkan lebih. Menurut para ulama, seolah-olah ia beramal seperti 83 tahun lamanya. Jika ia salat Maghrib, Isya, Tarawih, Witir, sedekah, itikaf, dan kebaikkan apa saja pada malam itu karena Allah, maka ia seperti berbuat kebaikkan 83 tahun lamanya.
Usia spritualnya lebih lama ketimbang usia biologisnya. Artinya, kebaikan dan amalan untuk akhiratnya lebih banyak, panjang dan luas dari pada usia kehidupan dunianya.
Antusias Dari Awal Hingga Akhir
Hal inilah yang dirasakan sahabat, selalu antusias dari menjelang, awal hingga akhir Ramadan. Bahkan, dalam setiap 6 bulan dan 3 bulan selalu berdoa agar bisa bertemu kembali pada bulan Ramadan. Setiap Ramadan yang dilaluinya memberikan dampak pada kualitas hidupnya, baik di dunia dan akhirat.
Inilah bulan kasih sayang Allah yang diberikan kepada hambanya. Maka, jadikan Ramadan ini seolah-olah seperti Ramadan terakhir, sebab kita tidak tahu apakah usia kita bertemu kembali pada bulan spesial ini.
Ramadan akan selalu viral di kalangan penduduk langit dan penduduk bumi. Bahkan, viral pada masa ke masa.**