Pengurus Masjid Imam Bonjol menggelar kultum tarawih Ramadhan 1443 H. Kultum pada malam ke-9 disampaikan oleh Deni Darmawan dengan judul “Jangan sia-siakan Ramadhanmu” pada Minggu (10/4/2022) di Masjid Imam Bonjol Jl. Jati Raya, Komp. TNI Al Pangkalan Jati, RT.1/RW.6, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan.
Dalam ceramahnya, Deni menyampaikan agar setiap hamba mampu bersyukur karena memasuki bulan Ramadhan. “Alhamdulilah, kita patut bersyukur karena Allah Swt sampaikan usia kita memasuki bulan Ramadhan. Ini sesuai doa yang kita panjatkan. Dalam hadits riwayatt Thabrani dan Dailami Rasulullah bersabda, Ya Allah serahkan diriku kepada Ramadhan, dan serahkanlah Ramadhan kepadaku, dan serahkan ia kepadaku dalam keadaan diterima,” ujar Deni yang juga dosen agama di Universitas Pamulang.
Ada beberapa alasan, kenapa jangan sia-siakan Ramadhan. Minimal ada tiga, yaitu Ramadhan adalah bulan teristimewa dan keajaiban. Kedua, Ramadhan adalah bukti cinta Allah kepada hambanya. Ketiga, Ramadhan adalah bulan berkah.
Deni melanjutkan, bahwa Ramadhan menjadi bulan teristimewa karena beberapa hal. “Ramadhan dikatakan istimewa karena pada bulan ini kita diperintahkan untuk berpuasa, turunlah Alquran, ada malam Lailatul Qadr, disyariatkannya tarawih, dianjurkan i’tikaf pada 10 malam terakhir, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu, bulan pengampunan dan penghapus dosa, dan umroh di Ramadhan bernilai pahala haji,” ungkap Deni yang juga menulis buku “Legenda Sang Dakwah”.
“Sayang sekali, jika ada ada seseorang yang tidak mengetahui keistimewaan Ramadhan, bahkan tidak puasa, maka rugi dan berdosalah ia, karena tidak mendapat pengampunan dan dijauhkan dari rahmat Allah Swt. Jika seseorang berpuasa, tapi tidak mengetahui bagaimana keutamaan puasa dan menjaganya, maka Nabi Saw bersabda, betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan haus saja. Bahkan, barang siapa yang tidak meninggalkan dari perkataan dzur (dusta) rafats (kotor) bertindak bodoh dan yashkhob (berteriak-teriak), maka Allah tidak membutuhkan puasanya dalam menahan lapar dan haus,” lanjutnya.
Kedua, Ramadhan menjadi bukti cinta Allah kepada hamba-hambanya. “Adanya Ramadhan sebagai bukti bahwa Allah cinta kepada hambanya. Ada satu bulan, yang Allah pilih agar hambanya kembali kepada kesucian dan fitrahnya. Bulan ini adalah bulan pengampunan dosa, maka Allah Swt menginginkan agar hamba-hambanya bersih dari dosa. Qod aflaha man tazakkaa, sungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dan merugilah orang-orang yang mengotorinya,” ujarnya.
Ramadhan juga bulan terkhusus untuk umat Nabi Muhammad Saw. “Umat Nabi Saw tergolong pendek antara 60 sampai 70 tahun. Berbeda dengan umat-umat terdahulu yang sampai ratusan tahun. Namun jangan khawatir, walaupun usia umatnya Nabi Saw pendek, tapi dari segi pahala bisa sama atau lebih dari umat-umat terdahulu. Allah Swt memberikan pahala yang berlipat- ganda hingga 700 kali lipat di bulan Ramadhan. Apalagi pahala puasa, Allah yang akan membalasnya. Ditambah adanya lailatul qadr. Jika kita dapat, maka semakin berkah hidup kita,” terang Deni yang pembimbing mahasiswa dalam program Kampus Unpam Mengaji (KUM).
Deni melanjutkan, bahwa yang ke-tiga, Ramadhan bulan berkah. “Nabi Saw mengumpulkan para sahabat dan mengatakan akan datang kepada kalian bulan yang berkah. Yang didalamnya terkumpul kebaikkan. Berkah artinya az-ziiyadah (pertambahahan), an-nama’ (pertumbuhan) dan as-sa’adah (Kebahagiaan). Berkah itu tidak tampak, tapi dampak dan pengaruhnya bisa kita rasakan. Seperti diberikan kesehatan, waktu luang, ketenangan jiwa, kedamaian hati, dan kebaikan yang terus bertambah, baik dalam bentuk materi atau immateri sehingga memperoleh kebahagiaan,” katanya.
“Ramadhan itu berkumpulnya dan puncaknya keberkahan. Barang siapa yang berbuat kebaikkan di bulan Ramadhan dan bulan-bulan yang lain, maka ia akan mendapat kemudahan dan keberkahan hidup. Jangan sia-siakan setiap pertemuan dengan Ramadhan. Alangkah sayangnya, jika Ramadhan hanya sekedar lewat, bahkan cuma rutinitas tahunan yang tidak memberikan dampak yang baik kita. Maka, optimalkan Ramadhan selagi hidup,” tutup Deni di depan jamaah masjid Imam Bonjol komplek TNI AL Pangkalan Jati.
Artikel ini sudah dimuat silahkan klik kompasiana
Mantaabbbb ustadz
Terima kasih Bu Zulva,
Jazakallah ustadz Semoga ilmunya barokah dan kami jadikan model buat mengembangkan tulisan -tulisan dalam bentuk karya lain seperti puisi, pantun, dan mungkin cerpen
Silahkan Bu Vitriah
Makna ramadhan,terimaksih pak deni
sama-sama Bu Sri