“Ajaran Islam sangat memperhatikan waktu” ujar Deni Darmawan ketika menjadi khatib salat Jumat di masjid Al-Mukhlisin di Jalan Cendrawasih II Komplek Deplu 12420 Jakarta Selatan pada Jumat (29/7/2022).
Dalam khutbahnya, Deni mengatakan, bahwa pergantian tahun dari 1443 ke 1444 hijriyah menjadi momentum untuk merenung akan semua waktu yang sudah terlewati dan menyosong tahun baru dengan lebih baik lagi. “Di dalam alquran surat Al-Hasyr ayat 18, hendaknya setiap diri untuk memperhatikan apa yang ia perbuat untuk hari esok. Esok disini bisa esok hari, bisa mingguan, bulanan atau tahunan, namun lebih jauh kita disuruh untuk memperhatikan akhirat,” ujarnya.
Ayat-ayat alquran sangat memperhatikan waktu. Allah bersumpah dalam alquran seperti demi masa (wal ashr) demi waktu duha (wad dhuha), demi malam (wal lail), demi fajar (wal fajr). Waktu juga mempunyai beberapa karekreristik, yaitu waktu itu cepat berlalu, waktu yang berlalu tidak akan kembali dan waktu adalah modal/aset untuk setiap manusia. “Dengan memahami karakteristik waktu, maka perlu adanya manajemen waktu, menjadi orang yang visioner, karena sesungguhnya manusia akan selalu mempunyai potensi merugi jika tidak dapat mengelola waktu,” jelas Deni yang juga penulis website keagamaan di Universitas Pamulang.
Deni melanjutkan, agar waktu yang diberikan tidak sia-sia, maka ajaran agama memberikan arahan dan petunjuk agar tidak merugi. “Pertama, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Kedua, jadikan setiap waktu bernilai ibadah dan ketiga, pergunakan waktu sebelum datang waktu yang lain,” tegas Deni yang juga menulis buku “Keajaiban Ramadan”.
Diantara tanda-tanda kebaikkan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat. “Dalam sebuah riwayat hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah, Nabi Saw bersabda, diantara kebaikkan Islam seseorang adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan meninggalkannya jika tidak bermanfaat, apalagi banyak mudharatnya. Oleh sebab itu, jadikan setiap waktu yang kita lewati selalu mempunyi nilai ibadah. Jika mau kerja, sekolah, aktivitas lainnya selalu diniatkan untuk ibadah karena Allah Swt” ungkapnya.
Deni juga mengingatkan, pergunakan waktu sebelum datangnya waktu yang lain. “Ketika masih muda, gunakan waktu untuk menuntut ilmu agama, belajar, tingkatkan skil, sebelum masa tua datang. Ketika sehat, pergunakan untuk ibadah, duduk dimajlis ilmu, sebelum datang waktu sakit. Ketika kaya, pergunakan untuk membantu orang lain, gunakan di jalan Allah, sebelum datang masa susah/miskin. Ketika dikasih waktu luang, gunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, sebelum datang masa sibukmu. Ketika hidup, maka gunakan sebaik mungkin, sebelum tutup usia alias mati,” terangnya.
Jadikan setip pergantian tahun hijriyah untuk bermuhasabah diri agar kita terus bersyukur dan memperbaiki hidup agar kita tidak menjadi orang yang merugi. Hidup hanya sekali, maka manfaatkan waktu agar mempunyai nilai dan bekal untuk akhirat.
Artikel ini diterbitkan jug di Kompasiana