“10 hari terakhir di bulan Ramadan sungguh-sungguhlah beribadah” ujar Deni Darmawan, M.Pd.I ketika memberikan ceramah ba’da subuh di masjid Ar-Rahman komplek Discovery Lumina Bintaro. Dalam ceramahnya, Deni menyampaikan tentang “Berburu Lailatul Qodr” pada Sabtu (23/4/2022) 21 Ramadan 1443 H.
Dalam haditsnya, Nabi Saw mengatakan agar bersungguh-sungguh ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadan. “Nabi membangunkan keluarganya untuk menghidupkan malam dengan banyak beribadah. Nabi melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir pada bulan Ramadan. Nabi Saw ingin lebih dekat lagi dengan Allah dengan memperbanyak ibadah. Kesungguhan inilah yang membedakkan dengan malam-malam lainnya,” ungkap Deni yang juga pembimbing program Kampus Unpam Mengaji untuk mahasiswa.
Deni melanjutkan, Nabi hanya sembilan kali melakukan ibadah Ramadan. “Perintah puasa diturunkan pada 2 hijriyah. Pada tahun 11 hijriyah Nabi wafat. Setiap Ramadan yang dilewati Nabi Saw selalu berkualitas dan penuh makna. Oleh sebab itu, ketika Ramadan tiba, apakah bisa menjamin kita akan bertemu dengan Ramadan yang akan datang. Lakukan semua Ibadah di bulan Ramadan, maka hal itu akan mendatangkan rahmat Allah, ampunan dan pahala yang berlipat ganda. Maka, amat rugilah jika memasuki Ramadan, ia tidak diampuni oleh Allah dan jauh dari rahmat-Nya,”ungkap Deni.
Pada 10 terakhir Ramadan akan ada suatu malam yang sangat dimuliakan. “Lailatul Qodr itu adalah malam kemuliaan. Dikatakan mulia karena turunnya Alquran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah, langit dunia secara sekaligus. Kemudian turun ke bumi secara berangsur-angsur dalam rentang waktu 23 tahun. Tidak hanya itu, disebut Qodr karena malam itu lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat turun ke bumi sehingga bumi semakin sempit karena bejubelnya para malaikat yang akan mengaminkan doa dari hamba-hambanya yang berdoa dan beribadah pada malam itu. Menurut Ibnu Qidamah dalam kitabnya Al-Mughni bahwa malam Qodr maknanya juga penetapan. Allah Swt menetapkan segala sesuatunya pada tahun itu, takdir setahun ke depan. Takdir itu bisa kebaikkan atau keburukan, termasuk urusan pengaturan rizki dan keberkahan. Oleh sebab itu, banyakin doa dan ibadah agar hidup kita semakin berkah dan bertemu dengan Ramadan yang akan datang,” terang Deni di hadapan jamaah komplek Dicovery Lumina Bintaro.
Banyak sekali keutamaan Lailatul Qadr, oleh sebab itu Nabi menyuruh untuk mencarinya. “Mari kita berburu Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir. Kita akan temukan hadits yang berbeda-beda terkait turunnya malam Qadr itu. Dalam hadits, Lailatul Qadr itu ada pada setiap bulan Ramadan, ada juga di 10 terakhir bulan Ramadan, ada juga di 10 terakhir Ramadan tapi di malam-malam ganjil. Allah Swt merahasiakan kapan turunnya Lailatul Qadr agar menjadi motivasi kita untuk terus beribadah,” kata Deni.
Lantas, amal apa saja yang bisa dilakukan agar mendapatkan malam Qadr. “Banyak ibadah dan amal yang bisa kita lakukan, diantaranya i’tikaf, membaca Alquran, sedekah, berdzikir, dan lainnya. Bapak-Ibu bisa istiqomah juga shalat Isya, Tarawih dan Witir berjamaah. Jangan sampai putus. Syukur-syukur bisa dari awal Ramadan. Ketika sampai pada di 10 hari terakhir Ramadan, gas pol jangan kasih kendor ya Bapak/Ibu. Salah satu tanda kita mendapat Lailatul Qadr, kita jadi semakin lezat dan nikmat beribadah. Semakin dekat dengan Allah,” ujar Deni yang juga penulis buku “Keajaiban Ramadan” Deni melanjutkan, bahwa inilah ekslusif umatnya Nabi Muhammad Saw. “Alhamdulilah, walaupun tergolong usianya umat Nabi Saw tergolong pendek, sedangkan umat-umat terdahulu sampai ratusan tahun. Seperti Nabi Nuh As sampai 950 tahun. Inilah yang menjadi kegalauan dan kegelisahan sahabat. Namun, umatnya Nabi Saw diberikan Lailatul Qadr. Jika ia mendapat malam itu, maka ia ibadah seperti 1000 bulan. Para ulama mengatakan, 1000 bulan itu seperti 84 tahun beribadah. Sebagaimana juga ada seorang dari Bani Israil yang berjihad dan beribadah selama 1000 bulan. Hal itu yang membuat kagum umat Islam, makanya Allah menurunkan surat Inna anzalnahu fi lailatul qadr,” tutup Deni seraya mengajak jamaah berdoa bersama di bulan mulia itu.
Diterbikan juga di Kompasiana silahkan klik